Bangun seiring jarum jam pada angka 1 tengahari (eh sepatutnya petang, untuk tidak nampak terlalu lewat jadi saya pilih tengahari). Adalah rutin perempuan luar biasa. Bukan perempuan biasa. Jadi saya adalah perempuan luar biasa itu. Ya! Sayalah.
Adakah saya tidak membantu emak didapur?
Sungguh mengecewakan.
Adakah saya tidak menjemur kain diampaian yang tinggi itu?
Sungguh pendek.
Adakah saya tidak menonton sinetron bersama emak?
Sungguh rugi.
Adakah saya seorang perempuan yang menanggung risiko di reject bakal ibu bapa mertua?
Sungguh tragis.
Oleh itu saya harus lebih tekun menyusun jadual tidur dari angka 6 pagi ke angka 1 tengahari kepada angka 12 malam ke angka 6.30 pagi itu pun dah cukup awal.
Atau perlu lebih awal?